Belajar Bahasa Inggris usia Dini itu ternyata Menyenangkan

Thursday, December 26, 2013 16:21 WIB   Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

 

 

 

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMM tahun ini kembali mengadakan kursus English for Young Learner. Program ini didesain sebagai media praktik pembelajaran bagi mahasiswa bahasa Inggris untuk praktek mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak. Dari awal berdirinya tahun 2004, EYL selalu mendapatkan apresiasi dan menjadi jurusan favorit di Prodi Bahasa Inggris. Konsentrasi yang sudah lebih dari satu dekade ini telah meluluskan ribuan alumni dengan keahlian khusus pengajaran bahasa inggris untuk anak-anak.

Setiap tahun kursus ini diikuti hampir 200 siswa mulai dari kelas 1-6 sekolah dasar. Mereka datang dari berbagai daerah di Malang Raya mulai Punten, Junrejo, Karangploso, Tumpang dan diikuti dari berbagai level mulai dari tukang reparasi hingga anak karyawan dan dosen UMM. Puji Sumarsono, M.Ed., M.Pd., Sekretaris Prodi bahasa Inggris sangat yakin bahwa tiap tahun peminat jurusan EYL dan peserta kursus akan terus bertambah karena kebijakan pemerintah yang mulai menghapuskan mata pelajaran bahasa Inggris di SD dan diganti menjadi ekstrakurikuler pada tahun 2013 ini. Sementara disisi lain, di era global village ini tuntutan penguasaan bahasa Inggris menjadi sebuah keniscayaan. Karena itu setelah lulus, lulusan EYL bahasa Inggris UMM tidak pernah kahawatir dengan masa depannya  karena potensi kerja dan pengabdian diri terbentang luas.

Para orangtua sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pak Teguh misalnya, guru sekolah dasar dari Kota Batu ini setiap minggu jauh-jauh datang ke UMM untuk mendampingi anaknya mengikuti kegiatan ini. Dia menuturkan bahwa anaknya selalu senang sepulang mengikuti kursus ini dan semakin berani menggunakan bahasa Inggris ketika di rumah. Anak-anak sangat enjoy mengikuti kursus ini karena kegiatan belajar didesain dengan sangat menyenangkan. Mereka seolah-olah bermain tapi sesungguhnya mereka sedang belajar bahasa Inggris, menyanyi sambil belajar.

Di akhir kursus, para guru mendesain berbagai bentuk kegiatan art performance untuk siswa mulai dari menyanyi, dance, conversation, drama dll. Menurut Rina Wahyu S, M.Ed., dosen pembina mata kuliah EYL sekaligus pakar pengajaran bilingual, kegiatan art performance ini dalam rangka melatih mental anak-anak agar berani menggunakan bahasa Inggris di depan umum. Untuk art performance kali ini sangat istimewa karena bertepatan dengan tanggal 22 Desember sehingga tema yang diusung adalah Mother’s Day. Siswa menampilkan berbagai pertunjukan yang mereka persembahkan untuk ibu mereka. Acara kemudian ditutup dengan pemberian bunga oleh siswa pada ibu masing-masing sebagai bentuk ucapan terima kasih dan cinta kasih kepada ibu mereka. Suasana harupun menyelimuti seisi ruangan. Eny, orang tua dari Karangploso ini misalnya terharu mendapatkan perhatian dari putri tercintanya, serta bangga saat mendengar ucapan selamat hari ibu dari putrinya dalam bahasa Inggris, “Happy mother’s day; thank you for loving me, Mom”.

 

 

 
 

 

 

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMM tahun ini kembali mengadakan kursus English for Young Learner. Program ini didesain sebagai media praktik pembelajaran bagi mahasiswa bahasa Inggris untuk praktek mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak. Dari awal berdirinya tahun 2004, EYL selalu mendapatkan apresiasi dan menjadi jurusan favorit di Prodi Bahasa Inggris. Konsentrasi yang sudah lebih dari satu dekade ini telah meluluskan ribuan alumni dengan keahlian khusus pengajaran bahasa inggris untuk anak-anak.

Setiap tahun kursus ini diikuti hampir 200 siswa mulai dari kelas 1-6 sekolah dasar. Mereka datang dari berbagai daerah di Malang Raya mulai Punten, Junrejo, Karangploso, Tumpang dan diikuti dari berbagai level mulai dari tukang reparasi hingga anak karyawan dan dosen UMM. Puji Sumarsono, M.Ed., M.Pd., Sekretaris Prodi bahasa Inggris sangat yakin bahwa tiap tahun peminat jurusan EYL dan peserta kursus akan terus bertambah karena kebijakan pemerintah yang mulai menghapuskan mata pelajaran bahasa Inggris di SD dan diganti menjadi ekstrakurikuler pada tahun 2013 ini. Sementara disisi lain, di era global village ini tuntutan penguasaan bahasa Inggris menjadi sebuah keniscayaan. Karena itu setelah lulus, lulusan EYL bahasa Inggris UMM tidak pernah kahawatir dengan masa depannya  karena potensi kerja dan pengabdian diri terbentang luas.

Para orangtua sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pak Teguh misalnya, guru sekolah dasar dari Kota Batu ini setiap minggu jauh-jauh datang ke UMM untuk mendampingi anaknya mengikuti kegiatan ini. Dia menuturkan bahwa anaknya selalu senang sepulang mengikuti kursus ini dan semakin berani menggunakan bahasa Inggris ketika di rumah. Anak-anak sangat enjoy mengikuti kursus ini karena kegiatan belajar didesain dengan sangat menyenangkan. Mereka seolah-olah bermain tapi sesungguhnya mereka sedang belajar bahasa Inggris, menyanyi sambil belajar.

Di akhir kursus, para guru mendesain berbagai bentuk kegiatan art performance untuk siswa mulai dari menyanyi, dance, conversation, drama dll. Menurut Rina Wahyu S, M.Ed., dosen pembina mata kuliah EYL sekaligus pakar pengajaran bilingual, kegiatan art performance ini dalam rangka melatih mental anak-anak agar berani menggunakan bahasa Inggris di depan umum. Untuk art performance kali ini sangat istimewa karena bertepatan dengan tanggal 22 Desember sehingga tema yang diusung adalah Mother’s Day. Siswa menampilkan berbagai pertunjukan yang mereka persembahkan untuk ibu mereka. Acara kemudian ditutup dengan pemberian bunga oleh siswa pada ibu masing-masing sebagai bentuk ucapan terima kasih dan cinta kasih kepada ibu mereka. Suasana harupun menyelimuti seisi ruangan. Eny, orang tua dari Karangploso ini misalnya terharu mendapatkan perhatian dari putri tercintanya, serta bangga saat mendengar ucapan selamat hari ibu dari putrinya dalam bahasa Inggris, “Happy mother’s day; thank you for loving me, Mom”.

 

 

 
Shared: