Mata Kuliah EYL Tunjang Kreatifitas Mahasiswa dalam Kembangkan Media Untuk Pembelajaran Anak

Kamis, 30 November 2023 08:19 WIB   Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Media belajar inovatif adalah hal utama saat mengajar anak-anak. Fitur interaktif dan visual yang menarik mampu tingkatkan partisipasi siswa dalam aktivitas pembelajaran. Guna tingkatkan kesiapan sebagai pengajar, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah malang (UMM) fasilitasi mahasiswa dengan kelas English for Young Learner (EYL) sebagai mata kuliah pilihan semester 7.

 Dosen menjelaskan implementasi dan fungsi media pembelajaran (30/11) 

Dalam mata kuliah English for Young Learner, mahasiswa akan dibekali dengan berbagai pendekatan dan inovasi belajar inovatif untuk anak-anak. Dr. Fardini Sabilah, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen sekaligus Kepala Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) mengungkapkan, “Proses pembelajaran di kelas terbagi menjadi tiga; penyampaian konsep dan teori yang akan digunakan saat mengajar, kemudian persiapan bahan ajar, evaluasi, assesment dan terakhir membuat media belajar.” Jelasnya saat diwawancarai kamis (30/11) lalu.  

Perkuliahan berlangsung di ruang kelas GKB 1 dan Gazebo perpustakaan kampus 3 UMM agar pembelajaran lebih rekreatif dan variatif. Dosen yang didapuk menginisiasi kelas EYL sejak tahun 2002 tersebut tambahkan, sebelum final test mahasiswa berkesempatan untuk praktek micro teaching. Hal ini bertujuan sebagai evaluasi akhir sekaligus peningkatan pengalaman ajar calon pendidik.    

Lebih lanjut, Fardini berharap mahasiswa dapat kembangkan pendekatan dan media belajar yang telah mereka pelajari dalam bentuk digital, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar Bahasa Inggris saat ini.

Fardini bersama mahasiswa yang mengikuti kelas EYL seusai kelas (30/11)

Tirtania Wijayanti, mahasiswa semester 7 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris jelaskan rutinitas yang dilakukan saat mengikuti mata kuliah English for Young Learner “Kita banyak melakukan inovasi media untuk mengajar anak, seperti storytelling, membuat kerajinan tangan, dan menyanyikan lagu. Kita jadi tahu cara mengajar anak yang variatif” Pungkasnya saat diwawancarai. Meski menemui kendala menyesuaikan gaya bahasa, Nia berharap temukan cara mengajar baru dan mampu mengimplementasikan konsepnya. (Frz_ed)

Shared: