Iftikhar Mumtaz Husnan dan Rebecca Qisthi Miza Zalidar Ahsan adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang menjadi penerima beasiswa pertukaran pelajar dalam program International Credit Transfer (ICT). Program ini adalah salah program Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud, di mana mahasiswa mendapat kesempatan untuk kuliah online di kampus luar negeri yang sudah menjadi mitra kampus. Dalam program ini, mahasiswa mendapat tunjangan living dan book allowance, tidak kalah penting mahasiswa juga mendapat garansi konversi nilai maksimum 20 SKS.
Banyak persyaratan yang harus dipersiapkan secara matang dalam program ini seperti mempertahankan nilai IPK, nilai tes Bahasa Inggris seperti Duolingo, IELTS, atau TOEFL, dan juga sertifikat pendukung lainnya. Tentu saja tidak mudah untuk bisa lolos dalam program ini, pasti juga ada kiat-kiat sukses yang dilakukan oleh mereka. “Kita harus berani mencoba, karena pengalaman baru bisa kita dapatkan kalau berani trial and error. Berani berarti harus punya persiapan yang matang. Harus punya DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal),” ujar Rebecca mahasiswi angkatan 2020.
Iftikhar juga memaparkan terkait motivasinya, secara akademik ada dua tipe motivasi yang menjadi landasan dirinya untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi. Pertama, motivasi intrinsik, yang berasal dari dalam diri. Ini dipicu oleh antusias untuk mengembangkan diri. Ia lebih suka menyebut dirinya mahasiswa yang antusias daripada seseorang yang ambisius. Kedua, motivasi ekstrinsik, yang berasal dari luar. Ini didasari karena pengaruh media sosial di mana ia menemukan beberapa orang memposting prestasi mereka yang berhasil menginsipirasinya. Sehingga, ia bisa mengikuti jejak mereka untuk menginspirasi orang lain melalui istilah yang bernama personal branding, menjual diri di sosmed dengan menyajikan beragam prestasi.
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sangat menunjang kompetensi mereka dalam program ini. Itikhar juga mengaku bahwa kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM tidak hanya memberikan perspektif baru, tetapi juga telah meningkatkan prestasinya dalam bidang akademik. “Kompetensi yang telah diberikan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sangat diperlukan untuk mengikuti program ini, karena ICT adalah salah satu program internasional. Maka, peran Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sangat menunjang. Menunjang dalam aspek kurikulum dan pengajaran karena berkaitan dengan kemampuan saya dalam berbahasa Inggris baik tulis maupun lisan,” papar Rebecca.
Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris Drs. Jarum, M,Ed merasa bangga dengan capaian mahasiswanya dalam mengikuti berbagai program internasional, seperti ICT ini. “Hal ini merupakan hasil kerja keras kita bersama dalam memfasilitasi mahasiswa dengan berbagai kerja sama internasional yang telah kita jalin dengan beberapa institusi. Kami berharap akan semakin banyak mahasiswa di Prodi yang akan berhasil mengikuti kegiatan internasional seperti ICT ini. lis/ed_raf
Rebecca Qisthy dan Iftikhar Mumtaz sebagai penerima beasiswa ICT.