Tiada Hari Tanpa Prestasi, 8 Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM Lolos Kampus Mengajar 3

Senin, 21 Februari 2022 20:31 WIB   Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Prestasi yang terus mengalir lagi dan lagi, kini 8 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamamadiyah Malang (UMM) lolos dalam program Kemendikbud Kampus Mengajar 3.

Prodi Pendidikan Bahasa inggris terutama dalam bidang mata kuliahnya sangat menunjang kreativitas mahasiswa, seperti keterampilan leadership, critical thinking, dan problem solving. Chelsa Afiah Rahmanika Nasya salah satu mahasiswa yang lolos Kampus Mengajar mengaku bahwa mata kuliah seperti strategi pembelajaran, reading, dan perkembangan peserta didik sangat menunjang mereka dalam program kampus mengajar, karena itu mereka bisa tahu macam-macam strategi pembelajaran yang bisa diajarkan kepada guru ataupun bisa digunakan di kelas yang bisa menjadikan kelas lebih efektif. “Di mata kuliah reading kami diajari beberapa strategi membaca sehingga bisa membantu kami meningkatkan kemampuan literasi. Hal ini menjadikan mahasiswanya lebih siap untuk ditempatkan di beberapa jenjang sekolah baik di SD, SMP, maupun SMA,” papar Chelsea mahasiswi angkatan 2019 itu.

Beberapa persayaratan lolos Kampus Mengajar yaitu salah satunya dilihat dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Dalam hal ini Junda Alwafi Marzuki salah satu mahasiswa yang lolos Kampus Mengajar menilai bahwa tidak hanya nilai IPK, keaktifan mengikuti organisasi juga bisa menjadi nilai tambah untuk lolos program ini. Sebagian dari mahasiswa yang lolos mengaku bahwa kelengkapan berkas-berkas, kecermatan, dan ketelitian dalam mengerjakan soal literasi dan numerasi, serta aktif dalam mencari informasi tentang program tersebut juga menentukan lolos tidaknya dalam program Kampus Mengajar. Bukan hanya itu, lingkungan pembelajaran yang efektif dengan dukungan dari dosen serta teman-teman yang saling mendukung bisa meningkatkan semangat tinggi untuk menunjang peningkatan kreativitas dan prestasi mahasiswa.

Selain itu, motivasi mahasiswa pendaftar juga mendaji kunci penting untuk lolos program Kampus Mengajar Kemendikbud. Mahasiswi selanjutnya adalah Madinah Tulmunwarah, ia mengaku beberapa kali menjadi volunteer di beberapa daerah, dan merasa bahwa kegiatan Kampus Mengajar ini akan memberikan pengalaman baru tentang bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan tanggap dalam menghadapi muridnya. Selanjutnya, Madinah mengaku bahwa lolos dalam program Kemendikbud terutama Kampus Mengajar bukanlah hal yang mudah untuk didapat, membutuhkan usaha keras untuk bisa mendapatkannya. “Menurut saya, kita harus punya tekad atau kemauan yang besar dan juga minimal punya pengetahuan atau wawasan seputar numerasi dan literasi karena program ini ada tesnya, bisa dinyatakan lolos atau tidaknya dilihat dari nilai tes tersebut,” tegas Madinah. lis/ed_raf

Shared: