Pembelajaran dalam masa kenormalan baru telah dimulai. Pemberlakuan pembelajaran daring telah berlangsung hampir di seluruh pelosok negeri. Dibandingkan dengan pada saat baru terjadi pandemi COVID-19 beberapa bulan yang lalu yang "tiba-tiba daring" pembelajaran semester ini dirancang lebih awal dengan mengintegrasikan teknologi lebih sempurna.
Dalam rangka melaksanakan himbauan pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang pembelajaran daring, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 1 Kota Malang berinovasi dengan melaksanakan pembelajaran daring tematik terintegrasi. Sekolah yang dikomandani oleh alumnus Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM, Abdul Wahid, ini mengemas pembelajaran daring agar menarik dan bermakna. Kalau sebelumnya kita mengenal pembelajaran tematik terintegrasi di Sekolah Dasar (SD) langkah ini diambil oleh Wahid dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran daring.
Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Progressio periode 2002-2003 ini menjelaskan bahwa "Kami mencari irisan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran yang ada, dan bersama tim mata pelajaran tersebut guru membuat materi pembelajaran daring yang menarik lengkap dengan evaluasinya." Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa semua guru bersemangat melalui proses persiapan pembelajaran tersebut dan siap memulai pembelajaran daring ala MTsM 1(MATSAMUTU). Efektif mulai senin ini (20/7/2020), MATSAMUTU melaksanakan himbauan pemerintah dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melaksnaakan pembelajaran daring.
Lebih lanjut, Wahid menjelaskan bahwa menjadi pelopor dalam menerapkan hal yang baru dalam rangka menjalankan aturan yang berlaku itu tidak mudah. Di bawah Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, inovasi pembelajaran ini tergolong baru. Perlu waktu yang cepat untuk mengkaji inovasi tersebut dan perencanaan yang matang sehingga inovasi tersebut dapat dilaksanakan sekaligus menjawab tantangan pembelajaran selama pandemi.
Menjadi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 1999 telah membulatkan tekadnya untuk tidak hanya menuntut ilmu kependidikan dan kebahasaan, tapi ia ingin memperbanyak pengalaman dalam berorganisasi. "Pilihan saya untuk masuk menjadi mahasiswa di kampus putih UMM telah mengantarkan saya pada pencapaian kompetensi akademik dan organisasi," kenang mantan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) periode 2003-2004 ini.
Harapannya pada calon mahasiswa dan mahasiswa baru di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM adalah potensi harus ditemukan dan terus diasah pada saat kuliah. Ia tegaskan bahwa kemandirian dan kemampuan terus berpikir jauh ke depan harus sudah terpetakan pada saat-saat tersebut. Iapun mencontohkan, dengan kemampuan berkomunikasi secara interpersonal terutama dengan bahasa Inggris ia telah mengantarkan MATSAMUTU berkolaborasi dengan Islamic International School of Malaysia dan Trinity international school India.
Diakuinya, kekalangkabutannya menyelesaikan tugas kuliah dan tanggungjawab di organisasi yang ia rasakan berat pada waktu menjadi mahasiswa sekaligus aktivis, tidak lagi ia rasakan saat ini. Hal ini karena kemampuan manajemen waktu yang telah terlatih sejak dulu. "Pada saat menjabat ketua HMJ itu saya juga menjabat sebagai ketua bidang kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) "Raushan Fikr" FKIP dan pada tahun berikutnya saat saya menjabat menjadi ketua SEFA saya mendapatkan amanah menjadi ketua bidang internal Koordinator Komisariat IMM UMM," tandasnya.
Demi kecintaan pada almamater dan kepeduliaannya dalam menyiapkan calon guru berpengalaman, maka ia membuka kesempatan pada beberapa mahasiswa FKIP UMM untuk memulai karir mengajarnya di MATSAMUTU. Tercatat saat ini ada tujuh alumni FKIP UMM dari berbagai jurusan menjadi tim solid dalam mengembangkan MATSAMUTU yang saat ini sedang mengembangkan diri dengan membangun ma'had dan menginisiasi kelas internasional.
Entah ide apa lagi yang akan Wahid cetuskan untuk dunia pendidikan dan perguruan Muhammadiyah. Yang pasti inovator yang lahir dari rahim Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini akan terus menginspirasi di luar sana.(rin/ed_raf)
Foto bersama siswa MATSAMUTU setelah memenangi Olimpiade Matematika tingkat Nasional.
Abdul Wahid saat presentasi di depan siswa MATSAMUTU Kota Malang.