Program Kampus Mengajar merupakan program yang didirikan oleh Kemdikbud untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama satu semester dengan menjadi mitra guru dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pada kesempatan kali ini, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Uviversitas Muhammadiyah Malang, Desi Nur Fitria berhasil lolos dalam seleksi penerimaan program Kampus Mengajar 2023. Desi yang merupakan mahasiswa asal Batu, Malang ini ditempatkan di Yogyakarta untuk mengikuti program tersebut.
Terdapat delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang lolos Program Kampus Mengajar 2023. Mereka ditempatkan diberbagai macam daerah yang berbeda, seperti di Pasuruan, Tulungagung, Mojokerto, Yogyakarta, Dampit, dan Malang. Desi yang ditempatkan di Yogyakarta mengaku sangat senang karena mendapatkan banyak relasi dari luar kampus.
Persyaratan pendaftaran program Kampus Mengajar tidak terlalu rumit. Pertama, persiapkan berkas - berkas yang diminta oleh pihak Kampus Mengajar seperti transkrip nilai, surat izin orang tua, surat izin dari kampus, dan surat keterangan sehat. Setelah berhasil upload berkas – berkas tersebut, kami menunggu pengumuman selanjutnya. Setelah itu, akan mendapatkan email dari Kampus Mengajar berisikan jadwal tes. Ketika melaksanakan tes, mahasiswa wajib mengaktifkan kamera dan memiliki sinyal yang stabil. Setelah submit tes, menunggu lagi untuk pengumuman final diterima kampus mengajar / tidak.
Wahyu Desi beserta seluruh mahasiswa awardee KM 5 saat mengikuti pengarahan dari Kemahasiswaan UMM
Desi mengaku sangat bangga karena bukan hanya dirinya yang lolos di Program Kampus Mengajar ini, melainkan juga teman – teman, adik tingkat, beserta kakak tingkatnya. Hal itu dapat membuka rasa antusiasme bagi angkatan berikutnya untuk berani mencoba apply program ini di waktu yang akan datang. Meskipun Desi sudah memiliki pengalaman berorganisasi, namun dia belum puas. Dia ingin tetap mencoba memiliki pengalaman baru khususnya di bidang mengajar. Harapan Desi kedepannya yaitu agar dia mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, membaur diri dengan siswa, serta menjaga perilaku dan perbuatan di sekolah sesuai dengan etika sebagai pengajar. Selain itu, Desi berinovasi dalam pengaplikasian strategi pembelajaran di dalam kelas, bagaimana membawa suasana kelas yang produktif dan mengatur rencana bagaimana materi dengan mudah dipahami oleh siswa. Desi mengaku bahwa ia diberikan banyak dukungan dari orang tua, teman – teman, dan juga Prodi sendiri. Para mahasiswa yang lolos program ini juga diberi konversi SKS sebanyak 20 SKS. Dengan catatan, mahasiswa tetap harus melakukan konfirmasi dan berdiskusi dengan pihak Prodi tentang konversi mata kuliah ini. Kelak, Desi akan mengaplikasikan program kelompoknya setelah mengikuti program Kampus Mengajar sebagai bentuk kesungguhan menjadi pengajar yang handal. “Karena saya telah memiliki pengalaman dalam mengikuti program Kampus Mengajar ini, kemungkinan saya bisa meningkatkan skill mengajar saya. Rencananya, tetap mengaplikasikan apa yang nanti menjadi program kerja kelompok saya pada program ini, namun dengan catatan disesuaikan dengan kondisi yang ada”, ujarnya. bta