Malang (22/11/2023). Integrasi perspektif gender dalam pengajaran bahasa Inggris dapat membantu menciptakan ruang belajar yang inklusif dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Perhatian inilah yang dibidik oleh dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM, Dra. Thatit Manon Andini, M.Hum. dan Santi Prasetyowati S.Pd., M.Pd dengan menerbitkan jurnal “Gender differences learning strategy at English Language Education Department Students University of Muhammadiyah Malang” di JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) November, 2021 lalu.
Dra. Thatit Manon Andini, M.Hum. Kepala Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A), Universitas Muhammadiyah Malang
Thatit yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) UMM mengungkapkan penelitiannya berangkat dari pengalaman pribadi saat mendapati perbedaan kebiasaan laki laki dan Perempuan saat mengajar dalam kelas. “Saya mendapati beberapa perbedaan, mulai dari cara menjawab siswa laki–laki dan perempuan, elaborasi dalam KBM hingga cara mereka dalam berdiskusi,” tuturnya saat diwawancarai.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan perempuan cenderung memiliki persiapan yang lebih matang dalam penerapan strategi belajar. Hal ini merujuk pada data kuisioner yang ditujukan pada 21 Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Ingggris UMM. “Dalam mengajar ada tahapan tertentu, seperti Planning, Mentoring, Compensation dan Evaluation. Perempuan lebih banyak menggunakan metakognitif dan strategi kognitif. Meskipun kemampuan Planning laki – laki lebih rendah, mereka unggul di Compensation strategy. Jelasnya terkait temuan penelitian.
Kedepannya mereka berencana untuk mengimplementasikan temuan penelitiannya di dalam kelas. “Kami perlu meninjau kembali dan menentukan bagaimana hasil penelitian tersebut dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum.” Tutupnya. frz/ed_rya
Untuk artikel lengkap penelitian, dapat diakses melalui laman berikut https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jinop/article/view/10476