Hesti Miranda berpose saat graduation day di Tongren University, China.
Diberi kesempatan mengunjungi negara-negara di Eropa merupakan pengalaman yang berharga, salah satunya bagi Hesti Miranda, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2013 yang akan bertolak ke Spanyol pada 7 September ini untuk belajar di University of Murcia melalui program beasiswa Erasmus+. Ingin tahu perjuangannya, mari simak ulasan berikut.
Beberapa kali gagal melamar beasiswa tak lantas membuat Hesti patah arang. Ketika ditolak, ia mengevaluasi persyaratan yang dirasanya kurang maksimal, seperti memperbaiki curriculum vitae, motivation letter, dan kemampuan bahasa Inggris. “Kurang lebih 7 kali saya mengajukan lamaran beasiswa, mulai Erasmus Mundus, Emlear, Alfabet, dan Erasmus+ sejak sekitar 3 atau 4 tahun lalu, dan baru kali ini diterima,” terang mahasiswi asal Kalimantan Timur itu.
Selain kemampuan akademik, sukses meraih beasiswa membutuhkan keuletan dan kedisiplinan. “Hal prinsip bagi saya yaitu ketekunan, kemampuan akademik akan menyusul kemudian. Maka dari itu setiap kali gagal, saya berusaha mengevaluasi dan bangkit,” papar mahasiswi yang juga peserta exchange program ke Tongren University, China pada 2016 lalu.
Setibanya di Spanyol, Hesti telah memiliki beberapa rencana. Diantaranya, ia akan belajar academic writing karena baginya keterampilan menulis akademik sangat penting dikuasai untuk masa depannya. Selain itu, ia juga tertarik dengan peradaban Eropa, terutama Spanyol yang merupakan negara yang kaya sejarah terkait kejayaan Islam.
Meraih beasiswa bukan sekadar meningkatkan rasa percaya diri, Hesti juga ingin membanggakan kedua orang tuanya. “Ingin membuktikan pada teman-teman saya di rumah bahwa belajar di rantau (di UMM, red) yang notabene menghabiskan uang orangtua ternyata membawa hasil, Alhamdulillah,” papar Hesti bangga. (raf)