Menulis identik sebagai sebuah pekerjaan yang berat bagi sebagian orang, namun jika ditekuni, menulis merupakan cara untuk menginspirasi orang lain dan bahkan tak jarang justru menjadi ladang penghasilan. Perhatian inilah yang dibidik oleh HMJ Pendidikan Bahasa Inggris, ESA Progresio dengan mengadakan seminar writerpreneur (20/3) di Aula Teknik GKB III UMM.
Dari beberapa rangkaian acara, materi blogging menjadi daya tarik peserta. “Alhamdulillah, saat ini saya bisa menghidupi diri sendiri dan dua saudara saya di Malang, bisa membiayai kuliah sendiri. Selain itu, saya juga telah mengumrahkan ibunda ke tanah suci. Beberapa waktu lalu, alhamdulillah saya juga bisa membeli motor CB 125 R dengan biaya sendiri,” ungkap Flady Nasrullah, mahasiswa semester empat Jurusan Manajemen UMM sebagai pemateri.
Blogger yang aktif menulis sejak 2014 itu memberikan beberapa tips blogging, mulai dari mendaftar blog gratisan seperti blogspot dan wordpress, cara menulis konten yang berkualitas, cara search engine optimation (SEO) on page dan SEO off page, serta cara mendaftar pada Google Adsense.
Selain menghasilkan uang melalui blogging, peserta seminar juga dibekali dengan cara mendapatkan penghargaan melalui tulisan artikel di media cetak. “Mahasiswa UMM sangat beruntung karena didukung penuh oleh universitas agar menulis artikel di koran regional dan nasional dengan memperoleh sejumlah insentif. Jumlah itu bisa jadi tak seberapa, namun itulah bentuk dorongan UMM kepada mahasiswanya untuk aktif menulis,” papar Rafika Rabba Farah, pemateri cara menulis opini di media cetak pada acara tersebut.
Seminar itu menjadi momen berharga karena juga menghadirkan editor Malang Post, Abdul Halim. Halim, panggilan akrabnya, meyakinkan peserta bahwa setiap mahasiswa memiliki ide untuk dituangkan dalam tulisan. Selain itu, Halim juga memberikan tips agar tulisan bisa dimuat di sebuah media cetak yaitu penulis perlu mempelajari visi misi media. “Sampai berdarah darah pun, jika Anda mengirim tulisan ke redaktur yang tidak sesuai dengan visi misi koran, tulisan Anda tidak akan terbit,” jelas Halim, editor yang juga menjadi pengampu mata kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP UMM itu.
Bayu Hendro Wicaksono, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, menginginkan bahwa mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris bisa mengeksplorasi minat dan bakatnya melalui tulisan. "Ada banyak film dan novel yang terkenal di luar sana adalah karya anak bangsa. Sehingga, sebenarnya, kita ini punya potensi. Sekarang tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi itu," tutur Bayu kepada 75 peserta seminar. Bayu mengapresiasi acara tersebut dan mendorong diadakannya kegiatan-kegiatan mahasiswa semisal yang dapat melejitkan potensi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. (raf)
Abdul Halim memaparkan materi menulis berita dihadapan para peserta seminar.
Flady Nasrullah berkisah tentang suksesnya mendapatkan sejumlah dollar per bulan dari hobi menulisnya.
Rafika Rabba Farah menjelaskan bagaimana menulis opini agar dimuat di koran regional dan nasional.