Just Speak English with Me:
Efektifkan Rabu dan Jum’at sebagai English Day
“Mbak, cepetan saya harus segera kembali ke kelas. Dua ribu lima ratus khan?” pinta Zizi. Rabu itu, mahasiswi jurusan Bahasa Inggris UMM itu datang ke kantor jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan tergopoh-gopoh karena tidak diperbolehkan ikut presentasi kalau tidak menggunakan PIN, bertuliskan: Just Speak English with Me. Entah sudah berapa kali dia selalu beli dan beli lagi PIN baru karena lupa tidak memakainya dan tidak diperkenankan menggikuti perkuliahan kalau tidak mengenakan PIN.
Lalu, apa pentingnya PIN itu?
Sebenarnya bukan Pin itu yang menjadi penting, tetapi PIN itu digunakan sebagai tanda bahwa pada hari Rabu dan Jum’at, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris harus mengikuti English Day. Untuk mensukseskan English Day itulah maka PIN itu menjadi bagian penting yang tak terlupakan.
Gagasan diadakannya English Day bermula dari keprihatinan akan rendahanya animo mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris untuk berlatih berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Beberapa cara pernah di ujicobakan, salah satunya dengan memberlakukan denda bagi saiapa saja yang ketauan menggunakan bahasa selain bahasa Inggris di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Namun, bukannya jera dan lebih giat berlatih, mahasiswa malah mengjindari dari yang telah ditetapkan sebagai English Day untuk bertemu dosen, mengurus administrasi dan bimbingan skripsi. Selain itu, cukup sulit untuk mengenali mana yang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan mana yang bukan karena tidak ada penanda khusus yang dikenakan.
Saat ini, PIN merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan English Day. Pihak jurusan dan HMJ pun bahu-membahu untuk mewujudkan keberhasilan English Day. Bagi mahasiswa baru, keterlibatan mereka dalam program ini cukup jelas, karena adanya rangsangan dari HMJ untuk melakukan kegiatan yang mendukung. Selain itu, semua jajaran dosen dan karyawan di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris pun berupaya agar pengalaman menggunakan bahasa Inggris menjadi pengalaman sehari-hari mahasiswa.
Beberapa waktu yang lalu, jurusan Pendidkan Bahasa Inggris beruntung mendapat kesempatan untuk memanfaatkan para penutur asli bahasa Inggris yang tergabung dalam Peace Corps USA untuk berinteraksi dengan mahsaiswa jurusan bahasa Inggris. Dengan antusis mereka menyambut kedatangan penutur asli bahasa Inggris tersebut dengan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, dengan atau tanpa PIN.
Jadi, apakah PIN masih penting?
PIN masih dianggap penting dan cukup efektif digunakan sebagai penanda English Day, tapi yang lebih penting adalah sebagai pengingat agar sebagai mahasiswa bahasa Inggris, mahasiswa harus mau berlatih terus agar terbiasa berkomunikasi dengan bahasa yang mereka pelajari sehari-hari. Bisa grammar saja tidak cukup, pengalamanlah yang lebih penting.
Yang penting adalah jangan tergopoh-gopoh membeli PIN lagi dan lagi karena tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan, tapi tergopoh-gopohlah membeli PIN itu karena saking terlalu sering dipakai, PIN itu hilang karena terlalu bersemangatnya mahasiswa untuk terus merasa wajib memakai PIN karena keinginan terus berlatih menggunakan bahasa Inggris. (Rina)