Salah satu alumnus yang membanggakan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMM yaitu Luthfyatul Muniroh, alumnus angkatan 2009. Ia merupakan co-founder dari kelas online yang bernama Kelas Bermain Harmoni. Kelas Main Harmoni merupakan edutainment partner untuk anak-anak usia 2-6 tahun.
Kelas Bermain Harmoni hadir sebagai wadah untuk bermain sambil belajar melalui media online, yaitu Zoom Meeting. Kelas ini tidak hanya diikuti oleh anak-anak di Indonesia saja, melainkan anak-anak dari luar negeri juga dapat mengikuti kelas ini. Kelas Main Harmoni bermula dari project donasi untuk korban terdampak COVID-19 di pertengahan Maret 2020. Luthfyatul selaku co-founder mengaku bahwa ia mendapatkan ide untuk mendirikan Kelas Main Harmoni dari kegelisahannya sendiri ketika melihat anak-anak yang tidak bisa bermain di luar lantaran pandemi COVID-19. Lalu, ia bertemu dengan teman sesama blogger yang ternyata memiliki minat yang sama untuk mendirikan suatu edutainment partner.
Hingga saat ini, Kelas Main Harmoni memiliki 4 program pembelajaran, yaitu Kelas bermain, Islamic Kids Club, Calistung, dan English Club. Luthfyatul meyakini bahwa kesuksesannya tidak hanya berasal dari dirinya sendiri melainkan juga dari bantuan Allah subhanahu wa ta’ala. dan orang-orang terdekatnya. “Saya yakin bahwa kesuksesan ini berasal dari beberapa aspek, yaitu doa yang saya panjatkan dan juga doa dari orang-orang terdekat saya. Selain itu, skill dan motivasi saya ini banyak saya peroleh dengan kelas English for Young Learners (RYL) yang saya tempuh dulu saat S1 di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM yang kemudian memacu semangat saya untuk terus maju dan juga kekuatan relasi yang telah saya bangun,” terang Fya yang pernah tinggal di Jepang selama satu tahun itu.
Kini Kelas Main Harmoni memiliki sekitar 15 pengajar dan 858 murid. Tentunya kisah perjalanan Luthfyatul tidak mudah. Ketika masih menjadi mahasiswi, ia banyak menghabiskan waktunya untuk mengikuti organisasi dalam kampus. Tidak hanya organisasi, ia juga mengikuti kegiatan volunteer seperti panitia Pesmaba dan Liaison Officer di acara Asian Conference in Religion for Peace. Hal itu ia lakukan untuk menambah relasi dan pengalaman. “Menurut saya, saat menjadi mahasiswa adalah kesempatan berharga untuk memanfaatkan peluang berorganisasi serta memanfaatkan fasilitas yang ada untuk meningkatkan soft skill dan hard skill,” tegas Fya yang juga mengajar di Language Center UMM itu.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kelas main harmoni dan juga kegiatan pembelajarannya, bisa diakses melalui akun Instagram @kelasmainharmoni. bta/ed_raf