Mencari Model Pembelajaran Baru, Prodi Bahasa Inggris Hadirkan Professor dari University of Queensland Australia

Senin, 26 Maret 2018 21:59 WIB   Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Penelitian tentang bagaimana mempelajari bahasa kedua atau bahasa asing merupakan subjek bahasan yang selalu menarik bagi para peneliti bahasa. Kajian ini terkait erat dengan implementasi metode pengajaran bahasa Inggris di kelas. Hal inilah yang menjadi perhatian Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM yaitu dengan menghadirkan Michael Harrington, professor di bidang linguistik dari University of Queensland Australia sebagai dosen tamu pada Senin (26/3) di Basement Dome UMM.

Menurut Michael, peran penggunaan bahasa pertama dalam pemerolehan bahasa kedua bagi pembelajar pemula menjadi faktor yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena pembelajar pemula perlu mengaitkan sistem bahasa pertama dalam sistem pada bahasa kedua. “Anda beruntung, sistem bahasa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa Inggris. Bisa kita bayangkan mereka yang bahasa pertamanya bahasa Jepang, dimana verba kalimat ada di belakang. Untuk itu, peran bahasa pertama menjadi hal yang sulit dipisahkan dalam pemerolehan bahasa kedua,” papar Michael.

Selanjutnya, Michael, professor lulusan salah satu universitas di California, juga mengkritisi pengajaran bahasa Inggris yang menggunakan metode “English Only Class”. Baginya, seorang pembelajar hanya akan menemui kesulitan jika aturan itu diterapkan dalam kelas. Ia pun menganalisa bahwa penerapan metode satu bahasa saja di kelas tidak efektif, karena pada kenyataannya siswa akan tetap menggunakan bahasa pertama sebagai bantuan. Untuk itu, Michael selalu menekankan bahwa bahasa pertama tidak seharusnya ditinggalkan dalam belajar bahasa kedua.

Michael yang pada kesempatan itu dimoderatori oleh Dwi Poedjiastutie, PhD lulusan Curtin University Australia, juga menjelaskan pentingnya memperhatikan kondisi belajar siswa. “Bukti penelitian menyatakan bahwa dalam pembelajaran bahasa kedua, kondisi belajar memiliki dampak pada pemahaman bentuk dan makna kata selama proses penerjemahan berlangsung. Selain itu, pemahaman makna kata juga sangat bergantung pada memori ingatan siswa,” terangnya. 

Pada acara yang dihadiri oleh 300 mahasiswa itu, Bayu Hendro Wicaksono, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, memaparkan bahwa acara kuliah tamu tersebut didesain agar mahasiswa mendapatkan informasi baru yang relevan untuk penulisan skripsi ke depan. “Ilmu linguistik yang disampaikan pembicara dari UQ ini akan sangat bermanfaat bagi Anda dalam melakukan penelitian. Untuk itu, topik yang dibahas perlu ditindak lanjuti dengan serius,” pesan PhD lulusan University of South Australia itu. (raf)


Professor Michael Harrington sedang memaparkan materi tentang pembelajaran 'biscriptal'.

Mahasiswa sedang bertanya tentang peran ilmu linguistik dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris foto bersama dengan Professor Michael Harrington di akhir seminar.

Shared: