Di era perkembangan tekhnologi yang semakin pesat, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris tidak hanya dibekali pemahaman berbahasa Inggris, tetapi juga dibimbing agar handal dalam membuat konten digital. Untuk wujudkan hal tersebut, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM adakan kelas “English for Content Writing” sebagai mata kuliah pilihan semester 7 dengan dosen pengampu Rafika Rabba Farah, S.Pd., M.Ed.
Salah satu luaran mata kuliah Content Writing, Channel You-tube beirsi video pembelajaran berbasis AI
Rafika paparkan dua target utama dalam mata kuliah ini, yaitu penguasaan web development dan video base content creation. Pada setengah semester awal, mahasiswa difokuskan pada web development dengan penguasaan copywriting, situs web, optimasi tulisan di website menggunakan SEO (Search Engine Optimization). Dalam Pelajaran, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk menyusun satu konten topik bebas. “Mata kuliah ini membekali skill kreatif mahasiswa berkaitan dengan bahasa inggris”, tuturnya.
Tak kalah menarik, pada setengah semester akhir mahasiswa juga diajarkan membuat konten video. Mereka belajar berbagai tools AI (Artificial Intelligence) untuk membuat video, ChatGpt untuk drafting texts base content, menghasilkan gambar menggunakan Leonardo.ai, membuat moving pictures menggunakan Runway Ml dan menghasilkan suara menggunakan elevenlabs. Jika semua sudah selesai, mereka bisa menggunakan aplikasi produksi video seperti Capcut, Filmora, dan lain-lain. Berbeda dengan tugas sebelumnya, di bulan terakhir mahasiswa difokuskan membuat 30 konten seputar english learning.
Muhammad Firza Thoriq Sholahuddin, salah satu mahasiswa yang sedang mengampu mata kuliah ini, kembangkan hobi menulis dengan konten “Underrated Book Review”. Saat ini project nya, @resensi_nanti sudah mereview 18 buku dari berbagai topik. “Senang mengerjakan tugas yang tidak terasa beban karena sudah menjadi hobi,” paparnya. Firza sendiri memilih mata kuliah ini karena tertarik dalam menulis dan ingin kembangkan tulisannya supaya lebih sempurna.
Berbagai pengetahuan tentang tools AI dan website development hingga cara editing menjadi bekal supaya konten dapat menarik di pasaran. Firza temui kesulitan saat mencari buku di internet, karena ada beberapa yang tidak bisa diakses. Namun masalah itu tidak menjadi halangan bagi Firza untuk memberikan yang terbaik. Sesuai prinsip yang ia miliki, “Kerja sekali, kerjalah yang berarti. Jangan setengah-setengah ataupun beralasan”, tutupnya. (Dnd/Frz)