Malang (09/10/2023) - Tingkatan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMM datangkan pakar internasional dari Australia, Assoc. Prof. Dr. Hoa Nguyen dengan tema “Culturally Responsive Pedagogy in Language Teaching (CRP)” di Ruang Sidang FKIP UMM.
Associate Prof. Dr. Hoa Nguyen berpose bersama peserta setelah acara usai (9/10).
Di awal acara, pemateri menjelaskan apa itu budaya yang terlihat dan yang tidak terlihat. Misalnya saja, budaya yang terlihat di antaranya adalah pakaian, makanan, bahasa dsb, sedangkan yang tidak terlihat seperti norma, nilai, agama, etika dsb. Menurut Hoa, pemateri yang berasal dari Vietnam itu, bahwa budaya yang tidak terlihat justru perlu dipelajari sehingga komunikasi interpersonal mudah dicapai.
Menurutnya, selama ini, pembelajaran Bahasa Inggris terlalu berpusat pada kultur Barat yaitu Amerika dan Inggris saja. Dalam materinya terkait CRP, Hoa, salah satu pakar bahasa Inggris dari University of New South Wales, mengatakan pentingnya untuk mengakomodir kultur lokal yang berdasarkan latar belakang siswa. “Tugas utama kita sebagai pengajar bahasa Inggris tidak hanya membantu siswa meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, namun juga memastikan bahwa siswa mengetahui dan menghargai identitas mereka,” tegasnya.
Selain pemaparan teori, sejumlah 100 mahasiswa diberi aktivitas kelompok yang mana di dalamnya diminta untuk mengkalifikasikan delapan skenario pembelajaran dengan delapan kompetensi CRP. Jannatu Kholdi Al-Hafizi, peserta sekaligus mahasiswa semester lima Universitas Hamzanwadi, Lombok yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) MBKM mengungkapkan kesannya setelah mengikuti agenda. “Saya mendapatkan perspektif baru, seperti memahami apa itu CRP serta pengaruhnya dalam proses belajar mengajar,” ujarnya saat diwawancarai.
Dalam penyelenggaraan acara, Drs. Jarum, M.Ed menyatakan bahwa hadirnya dosen tamu internasional menjadi sangat penting dengan itu mahasiswa bisa mendapatkan perspektif baru. “Professor Hoa sangat kompeten dalam bidangnya, saya yakin mahasiswa bisa mengambil ilmu darinya,” pungkas dosen lulusan Jepang itu. (dnd/frz/ed_rya)