International Student Week 2019 merupakan konferensi dunia yang mendiskusikan tentang kultur, tradisi, etnis, agama, dan berbagai perspektif dari berbagai negara. Memilih pemuda-pemuda dari seluruh dunia, kegiatan ini mengangkat tema ‘Diversity beyond Perception’. Adapun tujuan utama dari penyelenggaraan konferensi ini adalah penerimaan terhadap perbedaan. Dalam ajang ini, Yuyud Tri Guntoro, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang berhasil terpilih sebagai perwakilan Indonesia (27/10-3/11).
Yuyud, mahasiswa asal Tulungagung ini bangga menjadi delegasi dalam konferensi tersebut. Pasalnya, peserta yang terpilih tidak hanya mahasiswa Sarjana saja namun juga mahasiswa Pascasarja. Dengan demikian, ia merasa kaya dengan wawasan dan pengalaman. “Kegiatan ini sungguh luar biasa karena saya mendapatkan banyak ilmu dari sesama delegasi dari berbagai negara. Saya sekarang paham bagaimana sosial media berkembang di beberapa negara dan apa saja platform yang sering digunakan,” pungkas Yuyud mahasiswa angkatan 2018 itu.
Selain itu, kegiatan ini juga mengasah kemampuan bahasa Inggris dan kepemimpinan para delegasi, dan tentunya tentang pendidikan di Pakistan. Dalam kesempatan itu, Yuyud dan perwakilan Indonesia mengangkat topik Optimalisasi Sosial Media di Bidang Kewirausahaan. “Saya dan anggota lainnya dibekali wawasan dalam bersosial media dan berbicara tentang pemanfaatan dan pengaruh sosial media di Indonesia dalam bidang Kewirausahaan,” ungkap Yuyud, duta wisata Kabupaten Tulungagung 2016 itu.
Setelah kegiatan tersebut, Yuyud ingin menebar manfaat bagi lingkungan sekitarnya. “Setelah ini, saya berencana dapat menggunakan platform jejaring sosial dan mengoptimalkan untuk berwirausaha serta mampu menginspirasi mahasiswa lain supaya menggunakan sosial media dengan baik,” ungkap Yuyud yag juga anggota Forum Beasiswa Unggulan UMM itu.
Santi Prastiyowati, M.Pd., Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMM, merasa senang dengan prestasi mahasiswanya. “Mahasiswa sekarang cenderung lebih mandiri terutama dalam hal akses informasi beasiswa dan kegiatan internasional, karena memang itu dunia mereka. Potensi seperti ini perlu diwadahi, sehingga bisa bermanfaat ke depannya bagi Prodi,” papar dosen alumnus Universitas Negeri Malang itu. (raf)
Yuyud Tri Guntoro saat mempresentasikan idenya di hadapan delegasi negara lain di Pakistan.
Yuyud Tri Guntoro dan tim berpose pada acara International Students Week 2019.