TAEP, Alat Ukur Kemampuan Bahasa Inggris Juarai Kompetisi Karya Masterpiece Dosen

Kamis, 25 Juni 2020 21:05 WIB   Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Di era global ini, penutur bahasa Inggris bukan lagi didominasi oleh penutur asli (native speaker), melainkan juga digunakan secara masif oleh penutur dari kalangan asing (non-native speaker). Untuk itu, Dr. Masduki, M.Pd., dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM dan tim kembangkan tes kemampuan bahasa Inggris secara mandiri bernama Test of Academic English Proficiency (TAEP). Dengan bangga, pada Selasa (24/6), TAEP dinobatkan sebagai juara 1 kompetisi karya masterpiece dosen pada Milad 55 UMM.

Dilihat dari praktiknya, pembelajar bahasa Inggris seringnya menggunakan bahasa Inggris dengan sesama non-native speaker, jarang sekali dengan native speaker. “Di Indonesia dan di kawasan regional Asia ini, Bahasa inggris dipelajari oleh non-native speaker dan juga diajarkan oleh non-native speaker. Pun setelah belajar, orang Indonesia tidak mesti menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi dengan native speaker. Justru, kebanyakan mereka menggunakan  untuk komunikasi dengan non-native peaker,” pungkas Dr. Masduki, M.Pd.

Melihat fenomena ini, Dr. Masduki, M.Pd. dan tim memandang bahwa gagasan mengembangkan alat ukur pengujian kemahiran bahasa Inggris yang sesuai dengan konteks Indonesia dan regional Asia perlu dilakukan. Menggunakan metode Research & Development (R&D), TAEP dikembangkan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia. 

Adapun keunggulan TAEP dibandingkan tes lain yakni terletak pada bagian listening dan reading. Pada bagian listening, sampel suara penutur tidak hanya diambil dari native speaker melainkan juga non-native speaker, sebagaimana bahasa Inggris yang digunakan di Indonesia, Malaysia, Jepang, India, Arab, China dan negara lain. Sehingga, percakapan dalam audio terlihat lebih nyata sesuai konteks yang ada. Sementara itu, pada bagian reading, konten teks menggunakan diskursus budaya lokal Indonesia dan Asia dengan porsi yang lebih banyak.  Dengan itu, budaya Indonesia dan Asia mewarnai konten reading passage pada TAEP.

Selanjutnya, hal yang menjadi nilai tambah bagi TAEP ini adalah kecepatan penyelesaian hasil tes (test report) kepada test taker TAEP online. Dengan waktu kurang dari 5 menit, e-certificate bisa didapatkan dalam waktu yang super cepat dan akurat. Validitas nilai tes pun bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun di dunia ini.

Selain internal user dari UMM, sejak 2016, TAEP telah digunakan oleh user eksternal UMM. Untuk user eksternal, diantaranya TAEP telah digunakan dalam rekrutmen karyawan Bank Indonesia, OJK Indonesia, PT Pertamina Trans Kontinental, Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, Universitas Kuningan, Politeknik Kediri, dan banyak institusi lain di Indonesia. 

Kedepan, TAEP akan terus dikembangkan untuk menjadi alternatif alat ukur kemampuan bahasa Inggris di dunia. “TAEP juga disiapkan untuk membebaskan anak bangsa Indonesia ini dari dominasi tes provider asing. Sehingga, untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris tidak harus bayar mahal. Hasilnya pun sangat berkorelasi positif dengan hasil tes lain yang sudah standard. Dengan tes ini, semboyan kita semakin nyata yaitu Muhammadiyah untuk Bangsa,” terang Dr. Masduki, M.Pd. raf

 

Poster TAEP yang memenangkan kompetisi masterpiece dosen dalam Milad UMM ke 55.

Dr. Masduki, M.Pd, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sekaligus Direktur Language Center UMM.

Shared: